Nabung Saham Untuk Pemula

Foto: Rachman HaryantoFoto: Rachman Haryanto

Jakarta - Apa itu Menabung Saham? Investasi di saham secara pribadi mulai mendapat perhatian dari masyarakat, terutama kaum milenial.

Ajakan untuk menabung saham kerap digaungkan di mana-mana. Sebelum Anda ikut dalam tren investasi ini, ada baiknya cari tahu apa itu menabung saham.

1. Apa itu saham?
Sederhananya, saham yaitu bukti kepemilikan di sebuah perusahaan. Dengan menjadi investor saham, secara otomatis investor akan terdaftar sebagai pemilik perusahaan tersebut.

Untuk berinvestasi di saham, maka Anda harus menentukan perusahaan yang sudah Go Public. Saham yang sudah go public diperdangkan di Bursa Efek Indonesia, namun hanya sanggup dibeli melalui perusahaan sekuritas yang telah mendapat izin perjuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

2. Berapakah jumlah modal untuk membeli saham?
Saat ini, transaksi saham sejumlah 1 lot = 100 lembar saham. Artinya, kalau saham ABCD harganya Rp 1.000/lembar, maka investor membutuhkan dana sejumlah Rp 100 ribu untuk membeli saham tersebut, ditambah biaya pembelian.

3. Apa saja laba berinvestasi saham?
Setiap investasi niscaya mengandung risiko dan memberi potensi keuntungan. Dalam hal berinvestasi di saham secara langsung, ada 2 potensi laba yang sanggup diperoleh.

Dividen yaitu bagi hasil yang diberikan oleh perusahaan go public bagi para pemilik saham. Dividen sanggup dibagikan dalam bentuk tunai dan dalam bentuk saham.

Nilai dividen per saham sanggup bervariasi dan tidak sanggup dijanjikan. Capital gain alias selisih laba yaitu selisih positif antara harga beli (modal awal) dengan harga jual.

Jika seorang investor membeli saham ABCD dengan modal Rp 1 juta kemudian menjualnya di harga Rp 1,2 juta, maka ada laba dalam bentuk capital gain sejumlah Rp 200 ribu atau 20%.


4. Apa saja risiko berinvestasi saham?
Faktor risiko dari investasi saham secara pribadi utamanya yaitu fluktuasi harga saham dalam jangka pendek. Sebagai contoh, selama tahun 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ternyata bergerak minus 2,54%.

Untuk jangka pendek tentu saja investasi ini berisiko. Selain itu, ada juga faktor risiko apabila perusahaan tidak mengeluarkan dividen sehingga potensi laba investor menurun.

5. Bagaimana cara berinvestasi saham yang optimal?
Strategi yang baik dipakai untuk tipe investor dengan tujuan keuangan spesifik yaitu tidak membeli saham secara sekaligus dalam satu waktu saja.

Tambahan lagi, tidak disarankan membeli ketika harga saham sedang tinggi dan menjual ketika harga saham jatuh berguguran. Pahami juga bahwa investasi di saham mengandung risiko fluktuasi yang cukup tinggi.

Berdasarkan pengalaman, hampir tidak ada broker profesional yang sanggup selalu sempurna dan konsisten meramalkan waktu paling menguntungkan untuk membeli atau menjual saham, apalagi seorang investor pemula.

Jika Anda mau menabung saham, maka setiap bulan uang diinvestasikan dengan jumlah yang sama setiap bulan, terlepas ketika harga tinggi, mau pun ketika harga rendah.

Jika waktu dan tenaga ada di sisi Anda, maka konsep menabung saham atau dollar-cost averaging merupakan seni administrasi terbaik. Live a Beautiful Life!


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.

Sumber detik.com

Belum ada Komentar untuk "Nabung Saham Untuk Pemula"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel