Kisah Sukses Yoris Sebastian Dalam Membangun Bisnis Di Industri Kreatif

Kisah Sukses Yoris Sebastian Dalam Membangun Bisnis Di Industri Kreatif - Pernah mendengar istilah I Like Monday? Yup, jargon yang sangat populer ini merupakan salah satu karya dari Yoris Sebastian. Lahir di Ujung Pandang, 5 Agustus 1972, Yoris merupakan pengusaha Indonesia di bidang industri kreatif.

Mengawali kariernya dengan bekerja magang di majalah Hai selepas SMA. Setelah itu Yoris bekerja di Hard Rock Cafe Jakarta, dan terpilih sebagai General Manager pada usia 26 tahun. Bahkan Yoris menjadi GM termuda di Asia, dan termuda nomor dua di dunia.

Di sini Yoris mulai berpikir out of the box. Umumnya restoran dan cafe mengadakan acara musik pada weekend. Pada dikala liburan, yang artinya high season. Saat pengunjung membludak, mendatangi tempat-tempat hiburan. Lalu Yoris mendobrak kebiasaan itu, dengan menciptakan event musik di hari Senin pada tahun 2003, hari yang biasanya sepi dengan pengunjung.

Acara yang bertajuk I Love Monday ini, sangat out of the box. Hari Senin identik dengan hari yang berat, alasannya ialah merupakan hari pertama untuk beraktivitas, sehabis berakhir pekan. Tetapi alasannya ialah konsep yang tidak biasa ini, menciptakan pengunjung penasaran. Ternyata acara musik di hari Senin sangat membantu mengembalikan mood yang sempat terganggu.

Baca juga: Kisah sukses Walt Disney dalam membangun bisnis di bidang Hiburan.

Kisah Sukses Yoris Sebastian Dalam Membangun Bisnis Di Industri Kreatif Kisah Sukses Yoris Sebastian Dalam Membangun Bisnis Di Industri Kreatif
Via tanyakarir.com
Kreatifitas Selalu Melekat Pada Dirinya
Yoris juga menciptakan acara Destination Nowhere yang berarti tujuan tidak kemanapun pada 2003 juga. Merupakan acara jalan-jalan yang jadwalnya tidak di-share ke peserta. Acara ini juga membawa Band Cokelat yang meluncurkan albumnya di udara, di atas ketinggian 30.000 kaki. Hal ini bahkan diabadikan oleh MURI (Museum Rekor Indonesia).

Yoris kesehariannya memimpin OMG (Oh My Goodness), Creative consulting yang didirikannya pada 1 April 2007. Salah satu yang menarik dari perusahaan kreatif Yoris ialah karyawannya merupakan bawah umur muda semua. Yoris juga sering membuka acara magang bagi mahasiswa yang ingin mencar ilmu perihal bisnis kreatif.

Beberapa wangsit kreatifnya untuk klien ialah menjadi konsultan pengembangan bisnis konsep ruang rapat fPod di fX Jalan Sudirman Jakarta, kreatif konseptor Rasuna Epicentrum yang mengusung konsep The Creative Capital of Jakarta, event consultant Black Innovation Award 2009 dan International Young Creative Entrepreneur Award British Council Indonesia; pemasaran dengan konsep word of mouth untuk XL dan kosmetik Caring Colours; konsultan pemasaran kreatif film cukup umur Queen Bee (2009) dan Ketika Cinta Bertasbih (2009), sampai konsep bisnis inovatif untuk perusahaan jasa Avia Tour.

Sebuah Ide Bagi Yoris Sebastian
Bagi Yoris, sebuah wangsit layak mendapat sebuah penghargaan. Tidak semua orang sanggup peka terhadap wangsit yang lewat. Sebuah wangsit sudah sanggup membuatmu hidup berkecukupan. Itulah yang dilakukan oleh sebuah industri kreatif. Salah satu event kreatif yang pernah dilakukan Yoris ialah peluncuran album Band Padi di atas atap Mall Sarinah. Sewaktu acara launching itu, pengunjung yang tiba sangat ramai. Bahkan menciptakan macet daerah Thamrin, namun ternyata tidak berdampak signifikan pada penjualan albumnya. Artinya wangsit peluncuran yang sudah out of the box, namun tidak didukung oleh kualitas musik yang sepadan.
Advertisement


Kita sanggup mendapat wangsit dari mana saja. Bisa dikala mengendarai kendaraan beroda empat seorang diri, sanggup dikala melihat ke luar jendela pesawat atau bahkan dikala sedang di kamar mandi. Hanya butuh kebiasaan berpikir kreatif, sehingga sanggup peka meihat peluang yang lewat. Inilah yang sering dibahas Yoris melalui buku-bukunya.

Penghargaan dan Prestasi Yoris Sebastian
Karena keuletannya, Yoris berhasil mendapat Penghargaan dari British Council's International Young Creative Entrepreneur Award, Asia Pacific Entrepreneur Award Winner 2008 (Most Promising Entrepreneurs), Young Marketers Award Winner dari IMA and Markplus, dan Future CEO to Watch dari majalah SWA. Walaupun ia tidak melanjutkan sekolahnya sehabis SMA, namun Yoris tidak menyarankan bawah umur muda melaksanakan hal yang sama. Oleh alasannya ialah cara mencar ilmu tiap orang berbeda. Yoris menentukan eksklusif terjun ke dunia bisnis sambil mencar ilmu semua hal perihal bisnis kreatif.

Prinsip IKIGAI Dari Yoris Sebastian
Selain itu Yoris juga menulis beberapa buku perihal motivasi bisnis. Dengan impian makin banyak bawah umur muda yang membacanya dan termotivasi menjadi lebih baik dari Yoris. Ia sering menemukan bawah umur muda yang masih galau dengan passion mereka. Yoris mempunyai sebuah kata yang sanggup menjelaskan perihal passion tersebut. Yaitu IKIGAI yang artinya a reason to wake up each morning. Kata tersebut di pembiasaan dari bahasa Jepang, yang mempercayai bahwa setiap orang mempunyai alasan yang penting untuk menikmati hidup.

Yoris ingin meyakinkan bahwa setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk menemukan IKIGAI, kita hanya memerlukan 3 hal saja yang menjadi kelebihan kita. Kemudian pilih yang paling disukai. Lalu pastikan dunia juga membutuhkannya, dan lakukan dengan tekun. Sebuah perjuangan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, pasti akan menghasilkan sesuai impian kita. Jika sudah menemukan IKIGAI, kita akan lebih muda membentuk diri ingin ibarat apa, ingin melaksanakan apa serta kreativitas ibarat apa yang akan diciptakan.

Sang Guru yang Kreatif
Selain menulis buku, Yoris juga sering tiba ke kampus-kampus untuk menjadi pembicara di seminar-seminar wirausaha. Membuka lembaga komunikasi bagi mahasiswa yang ingin memulai bisnis. Tidak hanya untuk kalangan mahasiswa, melainkan juga untuk ibu rumah tangga.

Bahkan untuk beberapa lomba wirausaha, Yoris sering diminta sebagai salah satu jurinya. Baik lomba wirausaha di Indonesia maupun lomba wirausaha di manca negara. Jika dulu ia bergabung sebagai akseptor lomba wirausaha, maka kini ia diundang sebagai juri di lomba tersebut.

Jadi, kreativitas itu bukan dicari, melainkan diciptakan dan ditemukan.  Prosesnya sanggup membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Oleh alasannya ialah kreativitas butuh pembiasaan berpikir dan bertindak secara kreatif. So, jadilah kreatif melebihi Yoris.

Selanjutnya: Kisah sukses Bob Sadino dalam membangun bisnisnya.
----
Nah, itulah sedikit dongeng sukses Yoris Sebastian dalam membangun bisnisnya. Semoga dongeng di atas membuka mata kita akan pentingnya sebuah ide. Jangan lupa juga untuk share artikel ini ya kawan, thanks dan salam sukses.

Belum ada Komentar untuk "Kisah Sukses Yoris Sebastian Dalam Membangun Bisnis Di Industri Kreatif"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel