Kisruh 22 Mei Bakal Hambat Investasi? Ini Kata Pengusaha
8:32:00 PM
Tambah Komentar
Jakarta - Aksi massa 22 Mei yang berakhir rusuh dinilai jadi sentimen negatif terhadap iklim investasi di Indonesia. Sebab, biasanya investor akan mengambil langkah wait and see sampai keadaan kembali normal, alasannya yakni tak mau mengambil risiko.
Meski begitu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani menilai dikala ini investor tak mengambil langkah tersebut. Sebab, kata Rosan, kondisi ini hanya bersifat sementara.
"Kalau wait and see aku bilang tidak. Tapi jikalau demand-nya lagi flat niscaya kan ekonomi juga agak datar. Ini bukan duduk kasus wait and see. Kita meyakini bahwa yang kemarin itu sifatnya hanya sebentar dan temporary," tutur Rosan dalam program buka puasa bersama Kadin, di Jakarta, Jumat (24/5/2019).
"Investasi jikalau masuk ke Indonesia itu niscaya feel-nya itu long term. Nggak mungkin ia jangka pendek," kata Rosan.
Baca juga: Horee! Pasar Tanah Abang Kembali Beroperasi |
Lalu, ia menyampaikan Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi yang menarik. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dalam taraf yang baik, yakni selalu di atas 5%.
"Secara mendasar kan pertumbuhan kita baik, selalu di atas 5%. Makara itu tetap menciptakan kita menjadi negara yang sangat menarik untuk mereka berinvestasi," ungkap dia.
Ia memaparkan, hal yang harus diatasi biar investor berbondong-bondong menanam modalnya ke Indonesia yakni reformasi. Kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan investasi harus diperbaiki biar sanggup bersaing dengan negara lain.
"Tapi kembali lagi kita bersaing ke negara-negara lain. Makara negara lain itu keep reforming. Makanya kita juga harus keep reforming. Kebijakan-kebijakannya, semua itu harus serba terukur dan terstruktur. Dan tidak ada hal yang grey area. Nah itu yang lebih dibutuhkan bergotong-royong oleh para investor yang masuk ke Indonesia," terangnya.
Sebelumnya, Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, kisruh 22 Mei kemarin memberi imbas negatif terhadap investasi.
"Risiko politik yang meningkat menciptakan persepsi investor menurun terhadap iklim investasi di Indonesia," ungkap Bhima ketika dihubungi detikFinance, Rabu (22/5/2019).
Belum ada Komentar untuk "Kisruh 22 Mei Bakal Hambat Investasi? Ini Kata Pengusaha"
Posting Komentar