Tantangan Dan Kendala Dalam Berbisnis Masakan Makanan & Minuman

Tantangan dan Hambatan Dalam Berbisnis Kuliner Makanan & Minuman – Jujur saja, bisnis di bidang masakan merupakan bisnis favorit saya alasannya ialah saya sendiri menilai bisnis ini mempunyai potensi yang amat besar. Saya juga sudah membuat beberapa ulasan perihal bisnis masakan ini, dan kali ini saya akan menshare keluh kesah saya perihal beberapa kesulitan dan hambatan dalam merencanakan bisnis di bidang ini.

Tapi perlu ditegaskan terlebih dahulu bahwa yang dibahas di sini bukan duduk kasus modal, lokasi dan sebagainya, tapi lebih ke duduk kasus yang menghadang ketika bisnis telah berjalan, bukan ketika memulainnya. Kalau kalian ingin membaca bagaimana memulai bisnis kuliner, silahkan baca di sini: Cara memulai bisnis kuliner.

Nah, kini kita pribadi saja masuk pada inti pembahasan, berikut ini ulasan perihal tantangan dan hambatan dalam berbisnis kuliner:
Tantangan dan Hambatan Dalam Berbisnis Kuliner Makanan  Tantangan dan Hambatan Dalam Berbisnis Kuliner Makanan & Minuman

Isu Bahan Oplosan dan Bahan Pengawet
Berbagai media televisi sangat sering memberitakan duduk kasus ini, dan ini merupakan isu yang sangat menggelikan bagi saya. Demi mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keuntungan, banyak yang memakai cara yang tidak etis, salah satunya dengan mengoplos materi dan menunjukkan pengawet semoga tahan lama.

Biasanya dalam mengoplos niscaya akan memakai bahan-bahan yang tidak layak, misalnya dalam membuat bakso sapi akan dioplos antara daging sapi dengan daging babi atau tikus. Jelas ini sangat tidak layak makan, apalagi bagi umat Islam.

Walaupun daging babi itu dikatakan mempunyai cita rasa yang enak, namun daging tersebut merupakan salah satu daging yang paling berbahaya alasannya ialah mengandung banyak bakteri, cacing, dan kotoran. Kalau masuk badan manusia, tentu basil dan cacing tersebut akan berkembang, serta kotorannya juga akan menumpuk di dalam badan si pemakan.

Sama halnya dengan materi oplosan, penggunaan materi pengawet juga demikian. Bahan pengawet menyerupai formalin, boraks, dan lainnya tersebut jelas-jelas akan merusak badan manusia. Jika dikonsumsi terlalu banyak dalam jangka waktu beberapa tahun, dijamin akan mengakibatkan duduk kasus pada organ vital tubuh.

Tapi untunglah pihak berwajib cukup jago dalam menangani duduk kasus ini, walaupun saya yakin masih banyak yang belum terungkap. Bagi kalian, saya sarankan untuk tidak memakai cara menyerupai ini, suatu ketika niscaya akan ketahuan, dan kalau tertangkap lembap akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan dari para konsumen.

Parahnya lagi, walaupun kau sudah menghindari materi oplosan dan materi pengawet, tapi ada pihak lain yang tertangkap lembap menggunakannya, kau juga bisa terkena imbasnya. Pasti ada-ada saja konsumen yang akan bertanya-tanya dan mewaspadai milik kamu, padahal kuliner dan minuman kau bener-bener bersih. Dalam hal ini kau perlu serius untuk menjelaskan kepada para konsumen.

Masalah Kandungan Gizi dan Halal-Haram
Masalah ini cukup berkaitan dengan duduk kasus di atas, tapi mari kita lihat dari perspekltif yang berbeda. Masalah ini muncul tidak sebrutal duduk kasus di atas, misalnya penggunaan materi yang layak makan namun tidak sehat, atau penggunaan materi legal namun haram.

Masalah kandungan gizi, akan sangat kau rasakan ketika sasaran pasar kalian ialah anak-anak. Dalam hal ini tentu kau akan berurusan dengan selera orangtuanya, kalau orangtuanya tidak suka maka akan sulit untuk menggaet si target.

Sedangkan duduk kasus halal-haram, ini mencakup keseluruhan operasional mulai dari cara dan bagaimana materi didapat sampai proses serving. Tapi solusinya cukup mudah, yaitu dengan mendapat akta halal dari pemerintah, dengan begitu pemerintah akan menguji kehalalan masakan kau sehingga kalau lolos kau sanggup memamerkan kepada konsumen semoga mereka bisa yakin dan tenang.
Advertisement


Selera Setiap Orang Bener-bener Berbeda
Hambatan ini akan muncul ketika kau ingin memuaskan konsumen dengan berusaha mengakomodir segala keinginannya, dalam artinya ingin membuat variasi produk, bisa dari segi rasanya, bahannya, kemasannya, atau pelayanannya. Hal ini akan mengakibatkan kau untuk berusaha menyiapkan segala hal untuk mengakomodasi, sehingga akan meningkatkan biaya operasional.

Tidak akan ada duduk kasus kalau yang sudah kau siapkan jadi digunakan, lha kalau tidak? Tentu akan mengakibatkan kerugian. Hari ini ada konsumen yang minta begini, hari selanjutnya ada yang minta beda lagi, dan seterusnya, hal ini akan mengakibatkan kau kebingungan.

Kalau kau belum usang memulai bisnis, memang disarankan untuk tidak menyediakan terlalu banyak variasi produk, cukup beberapa yang paling mayoritas saja. Nah, kalau sudah berkembang dimana kau sudah benar-benar paham akan undangan konsumen, serta bisa memperkirakan kebutuhannya, maka patut dicoba untuk menyediakan lebih banyak variasi produk.

Biaya Operasional Bisa Naik Sewaktu-waktu
Tantangan dalam berbisnis masakan yang satu ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro. Kamu sendiri niscaya masih ingat dengan mahalnya cabai, mahalnya daging sapi, sulitnya mencari gas, dan sebagainya, semua peningkatan harga dan kesulitannya itu niscaya akan besar lengan berkuasa pada operasional. Pilihannya ada tiga, ikut meningkatkan harga, mengurangi laba, atau mengurangi ukuran porsi.

Semua pilihan itu tidak akan gampang kau putuskan, yang paling kondusif ialah dengan mengurangi keuntungan alasannya ialah kalau meningkatkan harga atau mengurangi porsi sangat rawan ditinggalkan konsumen. Hati-hati, kondisi menyerupai ini bisa dimanfaatkan pesaing untuk menggaet pelanggan kau lho.

Kalau kondisinya sedang tidak baik, semua materi naik harga dan kau menentukan ikut meningkatkan harga atau mengurangi porsi, maka para pesaing yang ingin merebut pelanggan kau akan menentukan untuk mengurangi laba, dengan cita-cita para pelanggan dan konsumen akan beralih kepada mereka.

Butuh Inovasi dan Kreativitas Yang Luar Biasa
Menurut saya, di bisnis masakan baik kuliner maupun minuman sangat perlu inovasi, membuat rasa yang gres akan membuat pelanggan tidak bosen dan ingin tau dengan variasi produk gres tersebut. Sekarang coba kau pikirkan, bukankah kau ada kalanya bosan dengan kuliner favorit kau sendiri? Bukankah kau akan excited banget kalau ada sesuatu yang gres pada kuliner favorit tersebut?

Kalau kau sendiri merasa menyerupai itu, sudah tentu orang lain juga akan merasa menyerupai itu. Jadi, penemuan dalam membuat variasi itu wajib hukumnya kalau kau tidak mau pelanggan bosen dan jenuh dengan rasa yang itu-itu saja. Tapi, menyerupai yang sudah saya singgung sebelumnya, untuk melaksanakan penemuan dengan memperbanyak variasi produk perlu memperhatikan kemampuan terlebih dahulu, alasannya ialah bisa-bisa malah mubadzir.

Persaingan Usaha Yang Cukup Ketat
Dalam bisnis apapun persaingan memang selalu ada, dan kebetulan di bisnis masakan ini persaingannya cukup ketat, liat aja di kawasan kalian, niscaya banyak yang terjun di bidang masakan ini. Tapi jangan takut dulu, prospek bisnis masakan ini sulit sekali mati, malah akan lebih besar, jadi masih ada kesempatan besar untuk sukses dengan terjun di bidang ini.

Baca juga: Cara memenangkan persaingan bisnis.
----
Nah, itulah sedikit ulasan dari saya mengenai tantangan dan hambatan dalam berbisnis masakan kuliner dan minuman. Saya harap ulasan di atas bermanfaat dan membantu kalian, jangan lupa untuk share artikel ini juga ya. Thanks dan salam sukses.

Belum ada Komentar untuk "Tantangan Dan Kendala Dalam Berbisnis Masakan Makanan & Minuman"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel