Tekor Di Investasi Jadi Penyebab Saratoga Rugi Rp 6,2 T
2:53:00 PM
Tambah Komentar
Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada 2018 menderita kerugian Rp 6,2 triliun. Catatan itu berbanding terbalik dengan 2017 perusahaan bisa meraup keuntungan higienis Rp 3,27 triliun.
Kerugian perusahaan disebabkan adanya kerugian higienis atas investasi pada pengaruh ekuitas atau saham sebesar Rp 7,25 triliun. Pada 2017 di pos itu SRTG meraup keuntungan Rp 2,35 triliun.
Direktur Keuangan SRTG Lany Djuwita Wong mengatakan, sebagai perusahaan investasi, laporan keuangan SRTG mengikuti fatwa PSAK 65 yang perhitungannya mengharuskan pencatatan portofolio saham.
Padahal, lanjut Lany, tahun kemudian SRTG bisa mengantongi penghasilan dividen sebesar Rp 900 miliar dari perusahaan yang diinvestasikannya. Dividen itu berasal dari PT Adaro Energy Tbk sebesar Rp 483 miliar, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Rp 251 miliar dan PT Provident Argo Tbk Rp 117 miliar, serta investee lainnya.
Namun kedua perusahaan yang memperlihatkan dividen besar itu menjadi penyebab kerugian perusahaan di 2018. Sebab saham TBIG dan ADRO mengalami penurunan harga pasar di 2018.
"Kalau dilihat pendapatan dividen kami Rp 900 miliar itu terbesar semenjak mencatatkan saham di pasar modal," tambahnya.
Total penghasilan dividen, bunga dan investasi lainnya SRTG di 2018 mencapai Rp 1,147 triliun. Angka itu pun turun dibandingkan 2017 sebesar Rp 1,539 triliun.
Pada 2018 Sartoga juga menjual sahamnya di Paiton Energy sesudah menanamkan modal selama 3 tahun. Nilai divestasinya mencapai US$ 9 juta. Tahun kemudian SRTG juga berinvestasi gres di PT Aneka Gas Industri Tbk sebesar Rp 144 miliar.
Belum ada Komentar untuk "Tekor Di Investasi Jadi Penyebab Saratoga Rugi Rp 6,2 T"
Posting Komentar