Belajar Investasi Dari Leonard Blavatnik Berharta Rp 235 T

Foto: Leonard Blavatnik (Forbes)
Jakarta - Leonard Blavatnik ialah investor ternama di Amerika Serikat (AS) yang lahir di Ukraina. Ia mengantongi kekayaan sebesar US$ 16,7 miliar atau setara dengan Rp 235,8 trilun (kurs Rp 14.000).

Blavatnik dikenal dengan kesuksesannya di perusahaan kimia LyondellBasell. Ia juga mempunyai grup besar berjulukan Access Industries (AI). AI sendiri pada awalnya berinvestasi besar di sejumlah perusahaan dalam bidang kimia, real estate, dan kali ini juga di dunia musik serta dunia perfilman.

Dalam dunia permusikan, ia mempunyai tugas yang sangat penting. Bahkan, Billboard menetapkannya termasuk dalam 10 orang paling besar lengan berkuasa di dunia musik Hollywood.

Pada tahun 2011, AI membeli Warner Music Group senilai US$ 3,3 miliar atau setara Rp 46,5 triliun. Ia juga membeli Parlophone, sebuah label musik Inggris yang melabeli pemusik mancanegara yakni Coldplay dan Two Door Cinema Club dengan nilai investasi sebesar US$ 742 juta atau setara Rp 10,47 triliun.

Blavatnik juga mempunyai saham di Spotify, aplikasi pemutar musik yang tengah mendunia. Ia pun mempunyai saham di produsen earphone ternama, Beats Electronic.

Tak hanya di dunia permusikan, Blavatnik juga cukup sukses di dunia perfilman. Ia mempunyai AL Film, rumah produksi film independen. AL Film ini juga menjadi rumah produksi film karya Lee Daniels 'The Butler', dan juga film yang akan datang, yakni biografi musisi Elton John 'Rocketman'.

Baru-baru ini, laki-laki yang populer sebagai investor yang menguntungkan dan suka mengambil risiko tersebut juga bekerja sama dengan manajer pencari talenta di Hollywood, Sarah Stennett. Nantinya, kolaborasi ini bertujuan untuk meluncurkan First Access Entertainment. Perusahaan tersebut nantinya akan fokus pada pencarian dan pengembangan talenta di dunia hiburan, merek atau label, dan juga memutuskan hak pemusik atau pun produser.

Pada tahun 2004, Blatvanik juga membentangkan sayapnya di dunia fesyen. Ia membeli 20% saham Tory Burch, merek ternama di seluruh dunia. Sejak itu, saham AI melonjak. Nilainya mencapai lebih dari US$ 10 miliar atau setara dengan Rp 141,2 triliun.

Kemudian, untuk perjuangan real estatenya sendiri, Blatvanik mempunyai porsi untuk mengubah Kawasan elit Puerto Madero di Buenos Aires, Argentina, menjadi salah satu real estate yang lebih glamor lagi di Argentina. Ia juga pernah membeli properti di daerah termahal di London pada tahun 2004, yakni Kensington Palace Gardens. Ia membelinya seharga US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun.



Pada tahun 2014, Blatvanik mengakuisisi klub glamor berjulukan One & Only Ocean di pulau Paradiese, Bahama. Namun, angka akuisisinya tak disebutkan.



Blatvanik sendiri mulai pindah ke AS pada tahun 1978. Ia memperoleh kartu kewarganegaraan AS 6 tahun kemudian, yakni pada tahun 1984.



Blatvanik sendiri merupakan lulusan S2 ilmu komputer di Universitas Columbia, dan ia juga memperoleh gelar MBA di Harvard Business School.

Simak Video "Jokowi Minta Jajarannya 'Tutup Mata' soal Investasi "
[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com

Bagikan Artikel ini