Capek Nggak Sih Hidup Dari Honor Ke Gaji? (1)

Foto: Rachman HaryantoFoto: Rachman Haryanto

Jakarta - Tahukah anda, bahwa honor bukanlah hal yang semata-mata memilih tingkat keberhasilan keuangan? Bahkan bila anda ingin mencicipi definisi sejahtera, tidak ada lagi istilah, honor anda lebih besar, maka otomatis anda lebih kaya.

Bisa saja, anda yang bergaji besar yakni yang paling miskin alasannya yakni ketiadaan aset dan besarnya utang. Bayangkan 7 dari 10 orang yang saya temui, mempunyai permasalahan dasar hanya sanggup hidup dari honor ke gaji.

Jika anda mengenal istilah kecanduan, maka izinkan saya menggunakan istilah ini sebagai kecanduan gaji. Saat tanggal penerimaan gaji, senangnya bukan main, bahkan seringkali lupa diri, rasanya uang selalu ada dan berlimpah dalam perkara berbeda pribadi habis untuk membayar tagihan.

Pertengahan bulan tiba, rasanya mulai gemetar, alasannya yakni saldo tampaknya hanya akan bertahan tak hingga seminggu, atau mungkin saking biasanya tak pernah lagi ada perasaan gemetar takut kehabisan uang, alasannya yakni ada jalan pintas kartu kredit.

Realita ini seram sekali. Bayangkan kita memilki kelas menengah salah satu yang terbesar didunia, kurang lebih 50 juta jiwa yang seharusnya sanggup menjadi aktivis ekonomi Indonesia, bahkan ketika ini terancam tidak berdaya untuk membangun kemandirian ekonomi dirinya sendiri.

Jika anda termaksud golongan kelas menengah, jangan-jangan anda yakni salah satu orang yang hanya sanggup hidup dari honor ke gaji, dan sudah kecanduan gaji.

Namun, kabar baiknya yakni anda tidak perlu melanjutkan hidup dengan cara tersebut, terus menerus. Anda sanggup keluar dari siklus dan membangun kemandirian finansial.

Mempelajari cara berhenti hidup dari honor ke honor tidak rumit, tetapi itu memerlukan komitmen, dan niscaya berhasil jikalau anda lebih disiplin. Berikut yakni lima langkah yang sanggup Anda ambil untuk memutus siklus

1. Mengetahui anggaran
Solusi yang terperinci untuk mengakhiri siklus honor ke honor paling mudah, mungkin seharusnya menghasilkan banyak uang dengan pindah bekerja atau pekerjaan sampingan, tapi itu bukan solusinya. Ingatlah bahwa besaran honor tidak menjamin.

Anda seharusnya terlebih dahulu mempelajari cara mengelola dana yang ketika ini dimiliki. Jika anda tidak mengelola apa yang anda miliki sekarang, mendapat lebih banyak tidak mengubah apapun atau memperburuk kondisi keuangan.

Mengetahui anggaran memberi anda pencerahan wacana ke mana pengeluaran mengalir lebih banyak. Jika selama ini, pertanyaan, "kenapa honor saya selalu habis?", atau "kenapa saya tidak pernah sanggup menabung atau investasi?".


Yang harus dilakukan adalah, sediakan waktu yang cukup, dan tuliskan perlahan-lahan apa yang telah anda belanjakan, cek terusan ke mutasi tabungan dan kumpulkan billing kartu kredit anda.

Penganggaran tidak perlu rumit. Dalam anggaran, buatlah pos primer, pos utang, pos sekunder dan jikalau ada pos tabungan/investasi. Buatlah daftar memanjang ke bawah pada masing-masing pos, mana yang termaksud ke dalam pos tersebut. Anda akan dengan gampang melihat pos mana yang lebih berat dari lainnya.

2. Kurangi pengeluaran Anda
Pada inti keberadaan kita sebagai manusia, kita benar-benar hanya membutuhkan empat hal untuk bertahan hidup. Kita membutuhkan makanan, daerah tinggal, pakaian, dan transportasi.

Apa pun di luar keempat hal tersebut, sesungguhnya sanggup dikurangi, kecuali anda mempunyai cicilan utang.

Cara yang cantik untuk memilih apakah pengeluaran diharapkan yakni dengan mengajukan pertanyaan sederhana ini: Apakah saya sanggup tetap bertahan hidup tanpa ini?

Bahkan jikalau sesuatu masuk ke dalam empat kebutuhan dasar itu, tolong-menolong jikalau nilainya relatif mahal, sanggup saja anda mencari alternatif yang sanggup menggantikan dengan fungsi yang sama. Prinsipnya, dahulukan membeli apa yang Anda butuhkan, pertimbangkan untuk memotong hal-hal seperti:
  • Belanja baju setiap bulan
  • Layanan berlangganan
  • Makan di luar
  • Ngopi

Memotong anggaran tidak harus permanen. Anda hanya menciptakan pengorbanan sementara. Pendekatan ini memungkinkan untuk menabung dan membayar utang sehingga anda sanggup keluar dari siklus honor ke gaji.

Masih ada 3 langkah lagi yang sanggup anda lakukan, akan dibahas di artikel berikutnya. Stay tuned.


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.

Simak Video "Tips Mengelola Keuangan Ala Astrid Tiar"
[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com

Belum ada Komentar untuk "Capek Nggak Sih Hidup Dari Honor Ke Gaji? (1)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel