Ekonomi Turki Anjlok, Erdogan Pecat Gubernur Bank Sentral
1:12:00 PM
Tambah Komentar
Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memecat Gubernur Bank Sentral Turki, Murat Cetinkaya dengan memakai hak prerogatifnya pada Sabtu (6/7) lalu. Cetinkaya sudah menjabat selama tiga tahun sebagai Gubernur bank sentral tersebut.
Dilansir dari Financial Times, Kamis (11/7/2019), Cetinkaya akan digantikan oleh Murat Uysal, Deputi Gubernur Bank Sentral Turki yang telah usang berkarir di Halkbank yang merupakan bank kepemilikan negara.
Pemecatan ini berawal dari kebijakan moneter dari Bank Sentral Turki, yakni keputusan untuk menaikkan suku bunga. Erdogan menganggap kebijakan tersebut merugikan Turki.
Selain itu, pemecatan ini juga akan menjadikan pengikisan di sejumlah bank-bank independen. Erdogan dianggap semakin memperketat cengkramannya pada lembaga-lembaga Turki di bawah kepemimpinannya sebagai presiden yang semakin menguat semenjak Juni 2018.
Mantan Gubernur Bank Sentral Turki, Durmus Yilmaz, seorang anggota senior partai IYI yang merupakan partai oposisi mempertanyakan legalitas dari pemecatan ini. Menurut Durmus, pemecatan ini bertentangan dengan aspek integral dan independensi yang dimiliki bank sentral.
Kemudian, manajer pendanaan dari GAM, sebuah perusahaan manajer investasi menganggap pemecatan ini ialah hal yang sangat terbelakang untuk dilakukan.
Namun, ada beberapa investor Turki yang memang menginginkan pemecatan ini. Pasalnya, bank sentral telah menciptakan kebijakan yang tidak menentu semenjak tahun 2018. Awalnya, bank sentral Turki tidak ingin menaikkan suku bunga lantaran lira terus anjlok. Di animo panas tahun 2018, lira mengalami penurunan terendah yang menjadi catatan dalam sejarahnya.
Dengan anjloknya nilai lira yang disebabkan oleh perselisihan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tak terima keputusan aturan Turki memenjarakan pendeta evangelis asal Amerika pada 2018. Bank sentral terpaksa menaikkan suku bunga sampai 24% pada September 2018 lalu.
Kenaikan suku bunga tersebut menjadikan inflasi Turki meningkat sampai 25% pada Oktober 2018 lalu. Namun, semenjak itu bank sentral Turki terus berupaya menurunkan suku bunga, yang membuahkan hasil yakni inflasi semakin menurun sampai 15,7% di bulan lalu.
Akan tetapi, Erdogan menyampaikan suku bunga tinggi yang merupakan kebijakan moneter bank sentral ialah penyebab utama tingginya inflasi di Turki. Di rapat komite kebijakan moneter bank yang akan datang, tepatnya pada tanggal 25 Juli, Erdogan berjanji akan mencari jalan keluar melalui diskusi dan elaborasi.
Simak Video "Kandidat Erdogan Kalah di Pilkada Istanbul "
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Ekonomi Turki Anjlok, Erdogan Pecat Gubernur Bank Sentral"
Posting Komentar