Ada Brexit, Orang Terkaya Dunia Ini Malah Mau Investasi Di Inggris

Foto: DW (News)Foto: DW (News)

Jakarta - Salah satu investor dan orang terkaya di dunia, Warren Buffet merencanakan untuk berinvestasi di Inggris. Kalangan analis menyebut planning itu membutuhkan pertimbangan dan perhitungan yang matang.

Pasalnya, Buffett pernah menelan pil pahit dikala berinvestasi di Inggris. Saat itu ia menanamkan modalnya di supermarket Tesco.

Ia rugi dan hal itu merupakan kesalahan besar Buffett. 'Bapak Saham' tersebut kehilangan US$ 444 juta, di mana penyebabnya waktu itu saham Tesco turun 44% pada 2014 alasannya ialah keuntungan yang merosot yang berawal dari persoalan laporan keuangan.

Mengutip CNN Business, Sabtu (4/5/2019), Buffet mengaku siap untuk mengucurkan dananya di Inggris dalam waktu dekat.

"Kami siap mengeluarkan uang di kawasan yang sistemnya terpercaya. Memang kami tidak akan pernah memahami undang-undang perpajakan Amerika Serikat (AS) tapi kita dapat dekati Inggris," ujar Buffett kepada surat kabar Financial Times.



Jika dilihat secara historis, Buffett telah berinvestasi di sebagian besar AS. Misalnya Apple, Bank of America, Wells Fargo, Coca Cola, American Express.

Banyak kabar menyebut Buffett akan membeli maskapai besar. Ia juga berkomitmen untuk menggelontorkan US$ 10 miliar untuk Occidental dan Anadarko.

Analis menyebut jikalau Buffett kesudahannya menentukan berinvestasi di Inggris, hal ini akan meningkatkan akidah pasar di negara tersebut di tengah planning Brexit yang semakin dekat.

Reputasi Inggris sebagai negara yang stabil untuk investor telah rusak pasca planning kepergiannya dari bulat Uni Eropa. Brexit ditargetkan akan terjadi pada 31 Oktober 2019.


Sumber detik.com

Belum ada Komentar untuk "Ada Brexit, Orang Terkaya Dunia Ini Malah Mau Investasi Di Inggris"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel