Bagaimana Caranya Menjadi Pemimpin Yang Baik? Ini Rahasianya

Bagaimana Caranya Menjadi Pemimpin Yang Baik? Ini Rahasianya – Menjadi seorang pemimpin tentu mempunyai beban dan tanggungjawab yang berat, kadang seorang pemimpin menjadi putus asa lantaran kesulitan dalam memimpin bawah umur buahnya. Tak jarang pula, seorang pemimpin justru kehilangan rasa hormat dari bawahannya lantaran dianggap salah dalam menerapkan cara memimpin. Ketidak harmonisan pemimpin dengan bawahan ini hanya akan membuat “perintah”, bukan “kerjasama”.

Perintah hanya sebatas dijalankan, baik buruknya hasil lebih sering tidak diprioritaskan. Tapi dengan kerjasama, hasil baik akan selalu diprioritaskan. Di organisasi apapun, seorang pemimpim mempunyai kiprah vital, berhasil atau gagal suatu organisasi dalam melaksanakan tugas, itu tergantung bagaimana pemimpin memandu bawahannya.

Begitu juga di dunia bisnis. Kadang kala, kegagalan bukan disebabkan lantaran salahnya strategi, tapi lantaran salahnya menerapan taktik tersebut. Dan dalam penerapan taktik ini, seorang pemimpin mempunyai kiprah penting lantaran karyawan berkualitas tinggipun akan tumpul tanpa pemimpin yang baik.

Nah, bagi kalian yang ketika ini telah menjadi pemimpin, atau sedang memproyeksikan diri menjadi pemimpin masa depan, cobalah beberapa cara yang akan saya share di bawah ini untuk menjadi pemimpin yang baik:

Sebelumnya, baca juga: Cara mengatasi karyawan yang malas, bandel, dan sulit diatur.

Bagaimana Caranya Menjadi Pemimpin Yang Baik Bagaimana Caranya Menjadi Pemimpin Yang Baik? Ini Rahasianya

*Perhatian: Artikel ini saya buat berdasarkan pengalaman saya pribadi. Jika kalian merasa terpojokkan dengan isi artikel di halaman ini, kalian tidak harus melanjutkan membaca dan silahkan segera meninggalkan halaman ini.

Jadilah Bawahan Yang Baik Terlebih Dahulu
Kenapa menjadi bawahan terlebih dahulu sangat penting untuk menjadikan kau seorang pemimpin yang hebat? Yap, lantaran dengan menjadi bawahan kalian bisa mengamati sambil mencar ilmu menjadi pemimpin. Tidak hanya mengamati yang baik-baik saja, bisa juga mengamati keburukan pemimpinmu untuk dijadikan pelajaran.

Kalian sebagai bawahan, tentu lebih mengerti menyerupai apa gaya pemimpin yang paling kau inginkan. Sehingga ketika kau menjadi pemimpin, lakukanlah menyerupai yang bawahan mau. Walaupun tentu saja harus ada batasnya sejauh apa kau ingin memanjakan bawahanmu. Tapi setidaknya, di sini kau tau bagaimana pemimpin yang nyebelin dan mana pemimpin yang asyik.

Membahas Masalah Bersama, Jangan Egois dan Sok Berkuasa
Di dalam organisasi apapun yang mempunyai orientasi dan visi misi, niscaya mempunyai langkah dan taktik untuk mencapainya. Dalam perjuangan pencapaiannya tersebut niscaya timbul dilema yang perlu diselesaikan. Nah, seorang pemimpin yang jelek (menurut saya) akan tetapkan solusi tanpa berdiskusi dengan bawahannya selaku pelaksana, dan sebaliknya pemimpin yang baik akan selalu berdiskusi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan.

Pemimpin memang pihak yang mempunyai wewenang untuk memutuskan, tapi tidak lantas tetapkan seorang diri yang terkesan egois dan memaksa. Alangkah baiknya jikalau didiskusikan terlebih dahulu dengan para bawahannya. Di sini kau harus mengambil hati bawahan, jangan hingga terkesan memaksa bawahan walau kau memang bisa melakukannya.

Dan yang terpenting adalah, jangan egois dan merasa sok berkuasa walau memang kau penguasa. Jika keputusan salah, revisi dengan bahagia hati, jangan malah lebih memaksa keputusan yang salah tersebut.

Jangan Plin-Plan dan Tepatilah Janji
Seorang pemimpin harus tegas dalam hal apapun, ini termasuk dalam menegakkan peraturan, tetapkan sesuatu, dan bertindak. Jika kau plin-plan, bagaimana seorang bawahan akan mengikuti kamu? Saya juga pernah menjadi bawahan, dan tahu bagaimana rasanya mengikuti atasan yang tidak terperinci dalam memberi instruksi, plin plan dalam memperlihatkan keputusan, dan bahkan tidak bisa memegang janjinya dengan baik.
Advertisement

Yang paling sering terjadi yaitu di mana seorang pemimpin plin plan dalam memberi isyarat dan keputusan. Hal ini tentu akan memperlihatkan kebingungan kepada bawahannya, dan yang terperinci akan menurunkan kepercayaan kau pada bawahan itu sendiri. Yang pada akhirnya, kelama-lamaan setiap isyarat maupun keputusan dari pemimpin akan di anggap remeh.

Point ini berkaitan dengan point sebelumnya yang telah di bahas, yaitu membahas permasalahan bersama, jangan egois dan sok kuat. Hal tersebut bisa menurunkan ke-plin planan seorang pemimpin, jikalau pun harus mengubah keputusan maupun instruksi, setidaknya kau sudah membahas bersama dan saling tukar pendapat.

Jika Menegur, Jangan Dihadapan Banyak Orang
Tugas seorang pemimpin memang menjadi orang yang maju di baris depan di medan perang, serta membimbing dan mengarahkan para bawahannya. Dalam hal membimbing dan mengarahkan, pemimpin seringkali melaksanakan dengan cara memberi nasehat serta menegur, nah dalam melakukannya ini seringkali seorang pemimpin memakai cara yang salah sehingga nasehat maupun teguran hanya sebatas omongan tak berarti yang malah akan menyakitkan hati bawahan.

Nasehat dan teguran menyerupai apa yang bisa menyakitkan hati? Jawabannya yaitu nasehat dan teguran yang dilakukan di hadapan banyak orang. Ya, ini seringkali menyakitkan hati jikalau tidak dilakukan dengan baik. Bisa kau bayangkan sendiri ketika kau melaksanakan kesalahan dan eksklusif ditegur, disalah-salahkan, atau bahkan di maki-maki dihadapan banyak orang, atau dihadapan sobat kau sendiri? Jika tidak sakit hati, setidaknya akan memunculkan perasaan yang aneh.

Lalu apa solusinya? Gampang, tinggal kau panggil bawahan yang perlu diberi nasehat atau teguran tersebut ke ruangan kamu, atau jikalau memang harus dilakukan di lapangan, maka lakukan dengan cara berbisik, jangan hingga orang lain mendengarkannya. Sederhana sih, tapi coba kau praktekkan, niscaya akan memperlihatkan kesan faktual dari bawahan ke kamu.

Tempatkan Kebijakan Diatas Peraturan
Peraturan diciptakan untuk membuat keteraturan, sedangkan kebijakan merupakan citra dari hati nurani. Jadi, berdasarkan saya sudah sewajarnya jikalau kau menempatkan kebijakan di atas peraturan. Peraturan memang baik untuk diciptakan dan dilaksanakan, tapi jikalau peraturan tersebut sudah menabrak hati nurani, apa masih harus dijalankan? Saya kira tidak.

Ada berbagai referensi yang bisa kau terapkan untuk mengutamakan kebijakan daripada peraturan, dari hal kecil hingga dengan besar. Contoh sederhananya, jikalau kau memperlihatkan eksekusi push up, anulir eksekusi tersebut untuk orang yang sedang sakit atau patah tangan, jikalau perusahaan kau menerapkan jam malam, anulir peraturan tersebut untuk ibu-ibu yang mempunyai balita, dll.

Menjadi pemimpin memang bisa membuat dilema tersendiri, kadang kebijakan menyerupai itu juga bisa menyebabkan rasa iri pada bawahan lainnya. Nah, ini kiprah kalian juga bagaimana membuat budaya yang mewajarkan kebijakan di atas peraturan, tidak pukul rata. Bisa kalian coba dengan menerapkan secara perlahan-lahan terlebih dahulu.

Jadilah Tauladan yang Baik
Setinggi apapun jabatan kamu, akan terasa sia-sia jikalau tidak ada rasa hormat dari bawahan, jikalau hanya rasa takut yang ada pada bawahan, apa hebatnya? Nah, rasa hormat ini bisa kau ciptakan kok, praktis sih tapi perlu hati yang lapang dan konsistensi. Selain dengan melaksanakan point-point di atas yang sudah dijelaskan, pada pada dasarnya kau perlu juga memperlihatkan tauladan atau referensi yang baik kepada para anak buah kamu, mulai dari yang kecil hingga besar.

Simple aja kok, mulai dari ibadah yang tertib, berkata jujur dan tidak munafik, lemah lembut dan tidak berprilaku brutal. Berperilaku yang bisa memperlihatkan referensi menyerupai ini niscaya bisa menumbuhkan rasa hormat kepada atasan, yang akan berdampak pada terciptanya keharmonisan di daerah kerja, ujung-ujung niscaya kinerja juga kan meningkat, silahkan dicoba!

Selanjutnya: Baca juga: 5 kebiasaan kecil yang akan membuat kau sukses.
----
Oke ya, itulah beberapa cara bagaimana menjadi pemimpin yang baik serta di hormati oleh bawahan. Semoga pembahasan pada artikel di atas bermanfaat dan menambah wawasan untuk kalian semuanya. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.

Belum ada Komentar untuk "Bagaimana Caranya Menjadi Pemimpin Yang Baik? Ini Rahasianya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel