Tips Menentukan Waralaba! Hati-Hati, Yang Laku Belum Tentu Laba

Tips Memilih Waralaba! Hati-hati, Yang Laris Belum Tentu Laba – Salah satu yang menjadi pertimbangan utama ketika menentukan waralaba ialah laku tidaknya suatu usaha, baik perjuangan rumah makan, pelayanan, dan sebagainya. Kebanyakan orang, mengasumsikan bahwa suatu perjuangan ketika laku niscaya mengalami laba, ujung-ujungnya si investor akan mendapat keuntungan dari keuntungan tersebut, itulah harapannya. Tapi, benarkah selalu demikian?

Jawabannya ialah BELUM TENTU. Kok bisa, tentu bisa alasannya ialah kembali lagi pada dasar perhitungan keuntungan tersebut. Laba dihitung dari pendapatan dikurang biaya, sebagai orang luar bisakah kau mengetahui bagaimana kebijakan perusahaan dalam mengakui suatu pendapatan maupun biaya? Nah, pada dasarnya kembali lagi pada kebijakan perusahaan.

Makara intinya, ketika kau menentukan suatu perusahaan untuk waralaba, boleh saja menjadikan laku sebagai salah satu pertimbangan, tapi alangkah baiknya juga memperhatikan beberapa hal terkait kebijakan perusahaan. Apa saja yang perlu diperhatikan? Silahkan simak ulasannya di bawah ini:

Sebelumnya, baca juga: Waralaba Bakso Kota Cak Man, rajanya bakso Indonesia.

 Salah satu yang menjadi pertimbangan utama ketika menentukan waralaba ialah laku tidaknya  Tips Memilih Waralaba! Hati-hati, Yang Laris Belum Tentu Laba

Standar Yang Terlalu Tinggi dan Diterapkan di Waktu Yang Tidak Tepat
Standar apa yang dimaksud? Ada banyak ya, mulai dari standar peralatan, standar pelayanan, dan lain-lain. Sebagai pola standar peralatan, pembelian peralatan yang berlebihan akan mengakibatkan biaya, baik eksklusif maupun tidak langsung, padahal fungsi peralatan tersebut sangat minim digunakan. Misalnya wajan yang terlalu mahal merknya, peralatan yang bekerjsama masih bisa dipakai tapi tidak digunakan, dan lain-lain.

Belum lagi ada standar penampilan outlet/toko yang memakan biaya renovasi yang tentunya tidak sedikit. Penampilan yang higienis dan rapi memang perlu, tapi dilihat kembali apakah berlebihan atau tidak standarnya.

Standar yang tinggi mungkin bisa diterapkan di satu cabang, tapi cabang lainnya belum tentu bisa menerapkannya alasannya ialah perbedaan harga jual, penjualan, dll. Hal ini terang akan menghipnotis keuntungan yang dihasilkan. Makara pada dasarnya disini, ketika kau akan mempertimbangkan suatu usaha, cermati beberapa cabang yang berbeda, apakah standarnya sama? Jika sama maka harusnya harga dan tingkat penjualan kurang lebih sama, jikalau beda bisa dipastikan tingkat keuntungan juga beda.
Advertisement

Oke itu terkait dengan standar yang tinggi, bagaimana jikalau perjuangan bisa menerapkan standar yang tinggi? Jangan bahagia dulu, perhatikan juga tempo dalam penerapan standar tersebut. Misalnya saja, ada standarisasi penampilan yang harus renovasi ini itu, kemudian tidak usang ada standarisasi peralatan dan beli ini itu, ditambahkan standarisasi pelayanan dengan menambah jumlah karyawan. Hal ini akan mengakibatkan biaya yang sangat besar.

Ingat, pada dasarnya dengan adanya standar itu baik dan harus selalu ditingkatkan, jikalau kau merasa ada yang salah dalam penerapan standar di suatu perusahan, maka pertimbangkan matang-matang terlebih dahulu sebelum tetapkan untuk waralaba.

Bentuk Usaha Juga Menentukan
Menurut saya bentuk perusahaan terbaik ialah koperasi, tapi untuk waralaba hingga ketika ini saya belum pernah menemukan yang bentuk usahanya koperasi, kebanyakan berbentuk PT, CV, dan tidak sedikit masih berbentuk per orangan. Kira-kira, bentuk perjuangan menyerupai apa yang berdasarkan kalian paling baik untuk waralaba? Kalau berdasarkan saya sih semuanya baik, kecuali berbentuk per orangan. Kenapa?

Nah, inilah alasan kenapa bentuk usah cukup penting ketika menentukan waralaba, yaitu terkait ego pemilik perjuangan yang akan menghipnotis kebijakan perusahaan. Sekarang coba dipikirkan, ketika seorang pemilik menyampaikan untuk menjalankan rencana A, di perusahaan PT jikalau rencana A tidak baik maka masih ada yang bisa menolaknya, di CV juga masih ada yang bisa menolaknya, kalau di per orangan? Siapa yang bisa menolaknya? Alhasil rencana A yang sesungguhnya kurang sempurna tetap dijalankan. Kalau rencana kurang sempurna tetap jalan, tentunya akan kuat pada daya melaba dari perusahaan itu sendiri.

Itulah kemungkinan besar yang bisa terjadi, apalagi jikalau kau “hanya” pe-waralaba yang akan terikat perjanjian, tidak bisa melaksanakan apa-apa terkait rencana perusahaan. Walaupun demikian, tentu tidak semua bentuk perjuangan sama, ada kemungkinan berbeda. Maka dari itu, ketika kau akan menentukan waralaba, pastikan kau mengenal budaya perusahaan dan tipikal dari para pemimpinnya, pastikan pola pikir sejalan dengan kau semoga dikemudian hari tidak terjadi konflik kepentingan.

Berdasarkan Kenyataan
Setidaknya dua poin yang saya sebutkan di atas berdasarkan pengalaman saya di suatu perusahaan rumah makan yang berkantor sentra di Jogja. Selama hampir dua tahun saya mengamati perusahaan tersebut, percaya tidak percaya itulah kenyataan yang sanggup saya simpulkan di sini.. jadi untuk teman-teman di sini, jangan terkecoh dengan larisnya suatu perusahaan, pahami dan kenali lebih dalam lagi sebelum menentukan waralaba.

Selanjutnya: Daftar waralaba murah bermodalkan kecil.
----
Oke ya, itulah sedikit tips dari saya terkait menentukan waralaba dan yang perlu dipertimbangan dengan matang-matang. Semoga tips di atas bermanfaat dan membantu kalian untuk menemukan waralaba terbaik. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.

Belum ada Komentar untuk "Tips Menentukan Waralaba! Hati-Hati, Yang Laku Belum Tentu Laba"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel