Mau Jadi Pns, Pegawai Bumn, Atau Pegawai Swasta? Mana Yang Paling Mantap?
9:10:00 AM
Tambah Komentar
Mau Kaprikornus PNS, Pegawai BUMN, Atau Pegawai Swasta? Mana Yang Paling Mantap? – Dunia kerja memang sangat menarik untuk dibahas, mengejar karir akan selalu dikejar-kejar oleh para pegawai. Disetiap ada lowongan kerja dari tubuh yang dinilai “menggiurkan”, bisa dipastikan akan ada ribuan pengejar karir yang mendaftar.
Seperti pada bulan November 2018 ini (ketika artikel ini ditulis), dimana sedang diselenggarakan registrasi CPNS, ada lebih dari 3 juta pengejar karir yang mendaftar. Ini bukan jumlah yang sedikit, sangat banyak. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, menjadi PNS memang menjadi salah satu yang paling terkenal untuk para pengejar karir. Hal ini masuk akal alasannya ialah menjadi PNS memang dinilai sanggup mensejahterakan kehidupan.
Lalu bagaimana dengan BUMN dan Swasta? Sama dengan PNS, menjadi pegawai BUMN juga merupakan salah satu keinginan dari para pengejar karir. Dan untuk menjadi pegawai Swasta, khusus ini tentu tidak “se-ramai” registrasi CPNS dan BUMN alasannya ialah tidak semua perusahaan Swasta dinilai akan bisa mensejahterakan kehidupan, ada perusahaan yang biasa saja dan ada pula perusahaan besar yang menjanjikan.
Kalau disuruh untuk memilih, kalian mau pilih jadi PNS, pegawai BUMN, atau pegawai Swasta teman-teman? Sudahkah kalian mempertimbangkannya dari beberapa aspek? Atau kalian sudah ada bayangannya? Well, jikalau kalian masih belum yakin mau mengejar mana, di bawah ini akan saya berikan perbedaan beberapa aspek pada 3 jalan karir di atas yang saya ketahui. Berikut ulasannya:
Sebelumnya, baca juga: Kriteria pelamar yang paling banyak dicari oleh perusahaan besar.
Dari Segi Gaji dan Tunjangan, Mana yang Paling Gedhe?
Menurut kalian, mana yang paling besar honor dan tunjangannya? Untuk honor sendiri, kalau PNS sarjana S1 yang gres masuk mendapatkan honor sekitar 2.400.000 sesudah pengangkatannya, dan akan naik sesuai dengan masa kerja dan jabatan yang diemban, kalau tidak salah honor pokok maksimal yang bisa diterima seorang PNS ialah sekitar 5.600.000. Itu belum termasuk tunjangannya, sedangkan untuk tunjangannya sangat bervariasi, tergantung instansi kawasan dimana seorang PNS bekerja.
Tunjangan PNS cukup menggiurkan, apalagi instansi sentra yang terkenal menunjukkan pertolongan sangat besar per bulannya, menyerupai Direktorat Jenderal pajak yang menunjukkan pertolongan mulai dari 5.360.000 sampai 117.370.000. Ada lagi Menkumham yang menunjukkan pertolongan mulai dari 2.210.000 sampai 27.570.000, Kementerian ESDM minimal tunjangannya 1.960.000 dan maksimal 26.320.000, dan beberapa instansi lain yang menunjukkan pertolongan cukup tinggi.
Tapi perlu di ingat, tidak semua instansi menunjukkan pertolongan tinggi, ada pula instansi yang menunjukkan pertolongan sekitar diangka 1.500.000 sampai 3 jutaan. Yang jelas, untuk lulusan S1 yang gres diangkat menjadi PNS, total honor dan pertolongan minimal sekitar 3.8 jutaan.
Sedangkan untuk pegawai BUMN, honor pokok secara rata-rata bisa melampaui honor seorang PNS. Sebut saja di PUSRI (PT. Pupuk Sriwidjaya Persero), honor karyawan gres lulusan S1 ialah sebesar 9.000.000 belum termasuk dengan tunjangannya. PT. Pertamina menunjukkan honor pokok kepada pegawai gres lulusan S1 sebesar 8.000.000. PT. Pelindo sebesar 7.000.000, PT. PLN sebesar 6-7 juta, dan masih banyak lagi BUMN yang menunjukkan honor dan pertolongan yang ‘wah’ untuk karyawan barunya. Itu untuk karyawan baru, bagaimana dengan karyawan yang sudah usang atau bahkan yang sudah mempunyai jabatan strategis? Bisa dibayangkan sendiri berapa besar honor dan pertolongan yang diterimanya.
Yang terakhir untuk perusahaan swasta, secara rata-rata honor pokok dan pertolongan pegawai swasta tidak lebih besar dari PNS maupun BUMN, walaupun tentu ada beberapa perusahaan swasta yang bisa menggaji lebih dari PNS dan minimal setara dengan pegawai BUMN, tapi hanya sedikit perusahaan swasta yang bisa melakukannya, hanya perusahaan nasional dan multinasional.
Kesejahteraan Setelah Masa Bakti (Pensiun)
Tidak diragukan lagi, honor pensiun tentu menjadi pertimbangan kita bersama ketika kita tetapkan dimana kita akan bekerja. Untuk PNS, sudah terang akan mendapatkan honor pensiun per bulannya dengan besaran yang bervariasi. Sebagai contoh, untuk PNS eselon 1 dikala ini mendapatkan honor pensiun sebesar 4.5-5 juta perbulan (skema gres yang sedang disiapkan pemerintah bahkan bisa mencapai diatas 20 juta).
Advertisement
Sedangkan untuk pegawai BUMN, sama halnya dengan PNS yang tentu saja akan mendapatkan honor pensiun secara rutin per bulannya. Sampai dikala ini, saya belum pernah mendengar kalau ada BUMN yang tidak menunjukkan honor pensiun kepada mantan pegawainya, jadi jangan khawatir bagi kalian yang ingin menjadi pegawai BUMN.
Bagaimana dengan pegawai swasta, apakah mendapatkan honor pensiun juga? Tidak banyak perusahaan swasta yang bisa menunjukkan honor pensiun kepada mantan pegawainya, kalau adapun saya ragu bisa menunjukkan dengan nominal yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jenjang Karir
Selain honor dan pensiun, tentu yang menjadi pertimbangan selanjutnya ialah jenjang karir. Sebagai insan terang kita tidak bisa hanya mencapai prestasi itu-itu saja, kita harus naik level dengan memperoleh jabatan yang lebih tinggi. Untuk ketiga pekerjaan di atas, semuanya sangat berpotensi untuk mempunyai jenjang karir yang baik.
Menurut saya, untuk PNS dan pegawai BUMN mempunyai level yang setara, yaitu sama-sama mempunyai jenjang karir yang baik dan jelas. Walaupun untuk mencapai suatu jabatan tidaklah mudah, dibutuhkan perjuangan dan prestasi yang baik. Sedangkan untuk swasta, kembali lagi dengan kelas perusahaannya, semakin besar perusahaan maka semakin besar pula jenjang karirnya.
Sarana Prasarana yang Diberikan
Dalam menentukan pekerjaan, tidak hanya kesejahteraan bahan saja yang perlu dipertimbangkan tapi juga hal-hal lain menyerupai sarana dan prasarana yang akan menunjang kehidupan kita. Contohnya fasilitas kesehatan, kawasan tinggal, jaminan keselamatan kerja, kemudahan ketika kiprah luar kota, transportasi, dan lain sebagainya.
Mungkin untuk beberapa sarana dan prasarana sudah masuk pada komponen tunjangan, menyerupai kesehatan dan jaminan keselamatan kerja. Tapi, masih banyak hal yang bisa dinikmati oleh seorang pegawai yang belum masuk dalam komponen tunjangan. Misalnya, kelas tiket pesawat ketika kiprah luar kota, hotel, fasilitas fitnes, voucher belanja, transportasi antar jemput, bonus, liburan, dan lain sebagainya.
Untuk hal ini, yang paling bisa ialah BUMN, yang artinya seorang pegawai BUMN sangat berpotensi untuk menikmati sarana dan prasarana yang diberikan tersebut. Selanjutnya yang paling berpotensi ialah pegawai swasta, untuk beberapa perusahaan besar sering menunjukkan fasilitas yang ‘wah’ untuk karyawannya. Sedangkan untuk PNS, sepengetahuan saya sarana dan prasarana yang diberikan sangat standar dan seadanya, istilah jawanya “waton ono”.
Tingkat Kesulitan Untuk Menjadi PNS, Pegawai BUMN dan Swasta
Ini poin yang sering tidak disadari dan diabaikan ketika bermimpi, seberapa besar kemungkinan kau bisa menjadi PNS, pegawai BUMN, dan pegawai Swasta? Well, kalau boleh mengurutkan, yang paling gampang tentu menjadi pegawai swasta di perusahaan kecil menengah, dan yang paling berat berdasarkan saya ialah menjadi pegawai BUMN. Kenapa?
Perlu diakui, untuk menjadi PNS ada dua faktor yang mempunyai andil sama, yaitu kecerdasan dan keberuntungan. Tapi untuk menjadi pegawai BUMN, kecerdasan mempunyai andil yang lebih besar ketimbang keberuntungan. Hal ini bisa dilihat dari proses seleksi yang dilakukan.
Kamu punya sobat atau orang yang kau kenal yang menurutmu biasa saja tapi diterima menjadi PNS? Pasti ada, atau setidaknya sering dengar kisah semacam itu. Tapi pernahkah mendengar hal tersebut di seleksi BUMN? Saya yakin tidak, itulah yang saya maksud dengan kecerdasan lebih mayoritas di penerimaan pegawai BUMN ketimbang keberuntungan.
Selanjutnya: 5 cara ampuh menghadapi persaingan kerja.
----
Oke, itulah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan ketika kau resah untuk menentukan menjadi PNS, pegawai BUMN, atau menjadi pegawai swasta saja. Semoga ulasan di atas bermanfaat, jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.
Seperti pada bulan November 2018 ini (ketika artikel ini ditulis), dimana sedang diselenggarakan registrasi CPNS, ada lebih dari 3 juta pengejar karir yang mendaftar. Ini bukan jumlah yang sedikit, sangat banyak. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, menjadi PNS memang menjadi salah satu yang paling terkenal untuk para pengejar karir. Hal ini masuk akal alasannya ialah menjadi PNS memang dinilai sanggup mensejahterakan kehidupan.
Lalu bagaimana dengan BUMN dan Swasta? Sama dengan PNS, menjadi pegawai BUMN juga merupakan salah satu keinginan dari para pengejar karir. Dan untuk menjadi pegawai Swasta, khusus ini tentu tidak “se-ramai” registrasi CPNS dan BUMN alasannya ialah tidak semua perusahaan Swasta dinilai akan bisa mensejahterakan kehidupan, ada perusahaan yang biasa saja dan ada pula perusahaan besar yang menjanjikan.
Kalau disuruh untuk memilih, kalian mau pilih jadi PNS, pegawai BUMN, atau pegawai Swasta teman-teman? Sudahkah kalian mempertimbangkannya dari beberapa aspek? Atau kalian sudah ada bayangannya? Well, jikalau kalian masih belum yakin mau mengejar mana, di bawah ini akan saya berikan perbedaan beberapa aspek pada 3 jalan karir di atas yang saya ketahui. Berikut ulasannya:
Sebelumnya, baca juga: Kriteria pelamar yang paling banyak dicari oleh perusahaan besar.
Dari Segi Gaji dan Tunjangan, Mana yang Paling Gedhe?
Menurut kalian, mana yang paling besar honor dan tunjangannya? Untuk honor sendiri, kalau PNS sarjana S1 yang gres masuk mendapatkan honor sekitar 2.400.000 sesudah pengangkatannya, dan akan naik sesuai dengan masa kerja dan jabatan yang diemban, kalau tidak salah honor pokok maksimal yang bisa diterima seorang PNS ialah sekitar 5.600.000. Itu belum termasuk tunjangannya, sedangkan untuk tunjangannya sangat bervariasi, tergantung instansi kawasan dimana seorang PNS bekerja.
Tunjangan PNS cukup menggiurkan, apalagi instansi sentra yang terkenal menunjukkan pertolongan sangat besar per bulannya, menyerupai Direktorat Jenderal pajak yang menunjukkan pertolongan mulai dari 5.360.000 sampai 117.370.000. Ada lagi Menkumham yang menunjukkan pertolongan mulai dari 2.210.000 sampai 27.570.000, Kementerian ESDM minimal tunjangannya 1.960.000 dan maksimal 26.320.000, dan beberapa instansi lain yang menunjukkan pertolongan cukup tinggi.
Tapi perlu di ingat, tidak semua instansi menunjukkan pertolongan tinggi, ada pula instansi yang menunjukkan pertolongan sekitar diangka 1.500.000 sampai 3 jutaan. Yang jelas, untuk lulusan S1 yang gres diangkat menjadi PNS, total honor dan pertolongan minimal sekitar 3.8 jutaan.
Sedangkan untuk pegawai BUMN, honor pokok secara rata-rata bisa melampaui honor seorang PNS. Sebut saja di PUSRI (PT. Pupuk Sriwidjaya Persero), honor karyawan gres lulusan S1 ialah sebesar 9.000.000 belum termasuk dengan tunjangannya. PT. Pertamina menunjukkan honor pokok kepada pegawai gres lulusan S1 sebesar 8.000.000. PT. Pelindo sebesar 7.000.000, PT. PLN sebesar 6-7 juta, dan masih banyak lagi BUMN yang menunjukkan honor dan pertolongan yang ‘wah’ untuk karyawan barunya. Itu untuk karyawan baru, bagaimana dengan karyawan yang sudah usang atau bahkan yang sudah mempunyai jabatan strategis? Bisa dibayangkan sendiri berapa besar honor dan pertolongan yang diterimanya.
Yang terakhir untuk perusahaan swasta, secara rata-rata honor pokok dan pertolongan pegawai swasta tidak lebih besar dari PNS maupun BUMN, walaupun tentu ada beberapa perusahaan swasta yang bisa menggaji lebih dari PNS dan minimal setara dengan pegawai BUMN, tapi hanya sedikit perusahaan swasta yang bisa melakukannya, hanya perusahaan nasional dan multinasional.
Kesejahteraan Setelah Masa Bakti (Pensiun)
Tidak diragukan lagi, honor pensiun tentu menjadi pertimbangan kita bersama ketika kita tetapkan dimana kita akan bekerja. Untuk PNS, sudah terang akan mendapatkan honor pensiun per bulannya dengan besaran yang bervariasi. Sebagai contoh, untuk PNS eselon 1 dikala ini mendapatkan honor pensiun sebesar 4.5-5 juta perbulan (skema gres yang sedang disiapkan pemerintah bahkan bisa mencapai diatas 20 juta).
Sedangkan untuk pegawai BUMN, sama halnya dengan PNS yang tentu saja akan mendapatkan honor pensiun secara rutin per bulannya. Sampai dikala ini, saya belum pernah mendengar kalau ada BUMN yang tidak menunjukkan honor pensiun kepada mantan pegawainya, jadi jangan khawatir bagi kalian yang ingin menjadi pegawai BUMN.
Bagaimana dengan pegawai swasta, apakah mendapatkan honor pensiun juga? Tidak banyak perusahaan swasta yang bisa menunjukkan honor pensiun kepada mantan pegawainya, kalau adapun saya ragu bisa menunjukkan dengan nominal yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jenjang Karir
Selain honor dan pensiun, tentu yang menjadi pertimbangan selanjutnya ialah jenjang karir. Sebagai insan terang kita tidak bisa hanya mencapai prestasi itu-itu saja, kita harus naik level dengan memperoleh jabatan yang lebih tinggi. Untuk ketiga pekerjaan di atas, semuanya sangat berpotensi untuk mempunyai jenjang karir yang baik.
Menurut saya, untuk PNS dan pegawai BUMN mempunyai level yang setara, yaitu sama-sama mempunyai jenjang karir yang baik dan jelas. Walaupun untuk mencapai suatu jabatan tidaklah mudah, dibutuhkan perjuangan dan prestasi yang baik. Sedangkan untuk swasta, kembali lagi dengan kelas perusahaannya, semakin besar perusahaan maka semakin besar pula jenjang karirnya.
Sarana Prasarana yang Diberikan
Dalam menentukan pekerjaan, tidak hanya kesejahteraan bahan saja yang perlu dipertimbangkan tapi juga hal-hal lain menyerupai sarana dan prasarana yang akan menunjang kehidupan kita. Contohnya fasilitas kesehatan, kawasan tinggal, jaminan keselamatan kerja, kemudahan ketika kiprah luar kota, transportasi, dan lain sebagainya.
Mungkin untuk beberapa sarana dan prasarana sudah masuk pada komponen tunjangan, menyerupai kesehatan dan jaminan keselamatan kerja. Tapi, masih banyak hal yang bisa dinikmati oleh seorang pegawai yang belum masuk dalam komponen tunjangan. Misalnya, kelas tiket pesawat ketika kiprah luar kota, hotel, fasilitas fitnes, voucher belanja, transportasi antar jemput, bonus, liburan, dan lain sebagainya.
Untuk hal ini, yang paling bisa ialah BUMN, yang artinya seorang pegawai BUMN sangat berpotensi untuk menikmati sarana dan prasarana yang diberikan tersebut. Selanjutnya yang paling berpotensi ialah pegawai swasta, untuk beberapa perusahaan besar sering menunjukkan fasilitas yang ‘wah’ untuk karyawannya. Sedangkan untuk PNS, sepengetahuan saya sarana dan prasarana yang diberikan sangat standar dan seadanya, istilah jawanya “waton ono”.
Tingkat Kesulitan Untuk Menjadi PNS, Pegawai BUMN dan Swasta
Ini poin yang sering tidak disadari dan diabaikan ketika bermimpi, seberapa besar kemungkinan kau bisa menjadi PNS, pegawai BUMN, dan pegawai Swasta? Well, kalau boleh mengurutkan, yang paling gampang tentu menjadi pegawai swasta di perusahaan kecil menengah, dan yang paling berat berdasarkan saya ialah menjadi pegawai BUMN. Kenapa?
Perlu diakui, untuk menjadi PNS ada dua faktor yang mempunyai andil sama, yaitu kecerdasan dan keberuntungan. Tapi untuk menjadi pegawai BUMN, kecerdasan mempunyai andil yang lebih besar ketimbang keberuntungan. Hal ini bisa dilihat dari proses seleksi yang dilakukan.
Kamu punya sobat atau orang yang kau kenal yang menurutmu biasa saja tapi diterima menjadi PNS? Pasti ada, atau setidaknya sering dengar kisah semacam itu. Tapi pernahkah mendengar hal tersebut di seleksi BUMN? Saya yakin tidak, itulah yang saya maksud dengan kecerdasan lebih mayoritas di penerimaan pegawai BUMN ketimbang keberuntungan.
Selanjutnya: 5 cara ampuh menghadapi persaingan kerja.
----
Oke, itulah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan ketika kau resah untuk menentukan menjadi PNS, pegawai BUMN, atau menjadi pegawai swasta saja. Semoga ulasan di atas bermanfaat, jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.
Belum ada Komentar untuk "Mau Jadi Pns, Pegawai Bumn, Atau Pegawai Swasta? Mana Yang Paling Mantap?"
Posting Komentar