Cerdik Berinvestasi, Sekretaris Ini Punya Rp 126 M Untuk Disumbangkan
4:27:00 PM
Tambah Komentar
Jakarta - Tahun lalu, masyarakat Kota New York dihebohkan adanya proteksi jumbo yang diserahkan kepada yayasan sosial Henry Street Settlement. Besaran sumbangannya mencapai US$ 6,24 juta atau setara Rp 87,36 miliar.
Sumbangan itu bukan berasal dari beberapa miliarder gemar memberi melainkan hanya dari seorang sekretaris kantor aturan dari Brooklyn. Sekretaris ini punya dongeng inspiratif.
Melansir The New York Times, sekretaris gemar memberi itu ialah Sylvia Bloom. Dia sudah bekerja sebagai sekretaris di firma aturan selama 67 tahun dan pensiun pada umur 96 tahun sampai karenanya meninggal di 2016 silam.
Dia selalu mengamati investasi yang dilakukan oleh atasannya seorang pengacara. Bloom selalu membeli saham yang dibeli oleh bosnya.
"Dia ialah seorang sekretaris di kurun saat harus mengatur kehidupan bosnya termasuk investasi pribadinya. Makara saat bosnya membeli saham beliau juga melaksanakan pembelian saham yang sama untuk dirinya. Tapi tentu dengan jumlah yang lebih kecil sesuai dengan honor sekretaris," kata ponakan Bloom, Jane Lockshin
Bloom tidak pernah membicarakan investasinya kepada siapapun bahkan orang-orang terdekatnya. Bahkan portofolio investasinya sudah mencapai US$ 9 juta atau setara Rp 126 miliar yang ditempatkan melalui 3 perusahaan pialang.
Bloom mengizinkan sejumlah uangnya diserahkan kepada kerabat dan teman-temannya tapi untuk disumbangkan sebagai beasiswa kepada siswa-siswa yang kurang mampu.
Lockshin yang mendapat amanat eksklusif menghubungi Direktur Eksekutif Henry Street Settlement, David Garza yang eksklusif terkejut sehabis mendengar angka yang disumbangkan. Uang itu dimasukkan dalam aktivitas beasiswa perguruan tinggi tinggi untuk membantu siswa yang kurang beruntung guna mempersiapkan dan menuntaskan kuliah.
Bloom merupakan salah satu dari barisan miliarder yang hidup sederhana dan murah hati. Selain Bloom ada Leonard Gigowski, pemilik toko dari New Berlin, yang meninggal pada 2015 dan meninggalkan kekayaan belakang layar sebesar US$ 13 juta untuk mendanai beasiswa.
Selain itu adapula Grace Groner, yang tinggal di sebuah rumah dengan satu kamar tidur di Lake Forest, Illinois, dan menyumbangkan tanah miliknya senilai US$ 7 juta ke kampusnya dulu.
Bloom sendiri tidak mempunyai anak kandung. Dia ialah anak dari imigran Eropa Timur dan dibesarkan di Brooklyn. Dia bersekolah di sekolah umum, termasuk Hunter College, daerah beliau menuntaskan gelarnya.
Pada 1947 ia bergabung dengan firma aturan Wall Street yang masih gres dan beliau menjadi salah satu karyawan pertama. Selama 67 tahun bekerja di firma itu, Cleary Gottlieb Steen & Hamilton, perusahaan ini berkembang dengan mempunyai lebih dari 1.200 pengacara, serta ratusan anggota staf.
Suam Bloom, Raymond Margolies, yang meninggal pada tahun 2002, merupakan petugas pemadam kebakaran kota yang pensiun dan menjadi guru sekolah kota dengan karir apoteker. Margolies juga tidak tahu berapa gotong royong kekayaan istrinya.
Pasangan itu tinggal sederhana di apartemen yang mereka sewa. Meskipun beliau gotong royong juga bisa tinggal di daerah yang lebih layak.
"Dia terang bukan seorang yang pemboros," tambah Lockshin.
Bloom dikenal selalu memakai transportasi umum kereta bawah tanah untuk bekerja. Pernah saat terjadi serangan teroris di World Trade Center 9 September 2011, Bloom berlindung di sebuah gedung dan beliau pulang karenanya memakai bus kota bukan taksi.
Lockshin menyampaikan sisa uang Bloom sekitar US$ 2 juta akan dibagi proteksi kepada Hunter College dan dana beasiswa lainnya yang akan diumumkan. Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Cerdik Berinvestasi, Sekretaris Ini Punya Rp 126 M Untuk Disumbangkan"
Posting Komentar