5 Mitos Keuangan Yang Absurd Tapi Kasatmata (1)

Foto: Rachman HaryantoFoto: Rachman Haryanto

Jakarta - Di masyarakat banyak beredar hal-hal yang berbau mitos, meski kadang itu ialah fakta. Pun begitu dalam hal keuangan.

Pernah dengar mitos keuangan apa? Bagaimana menyebabkan mitos itu sebagai fakta? Berikut setidaknya, 5 mitos keuangan yang beredar di masyarakat.

1. Menikahlah maka kamu akan kaya
Bagaimana ijab kabul menciptakan sepasang insan sanggup kaya? Apalagi kalau yang bekerja hanya salah satu. Bagi muslim tentunya tidak gila dengan pepatah atau tepatnya hadist tersebut.

Bagaimana menikah sanggup menyebabkan sepasang suami istri kaya (berkecukupan)? Dahulu ketika anda masih single uang habis untuk hal-hal yang bersifat hura-hura, namun sehabis menikah, tanggung jawab, kebutuhan berubah dan bertambah, maka suka tidak suka, mau tidak mau, bermetamorfosis insan yang bertanggungjawab dengan bekerja lebih ulet dari dikala masih jomblo.

Kaya sanggup diwujudkan dengan pembagian partnership rumah tangga dan melaksanakan budgeting untuk kebutuhan keuangan baik dikala ini, esok dan nanti, terhadap pos sosial, cicilan utang, investasi, biaya hidup dan dana cadangan, baik sendiri maupun ditambah dengan mewakilkan pengelolaan kepada pihak ketiga, yaitu asuransi.

Pembagian peran, suami sebagai administrator dan istri sebagai manajer atau menteri keuangan, merupakan kerja sama yang pas, sehingga dari dan kemannya uang teratur dan sempurna guna. Jangka pendek, rezeki bertambah, dengan berinvestasi jangka panjang kaya menanti, asal anda disiplin.

Langkah selanjutnya ialah memenuhi kebutuhan keuangan keluarga dan mengatur keinginan, biar tidak terjadi pengeluaran yang leb`ih besar dari pendapatan.

2. Pernikahan anak sulung dengan bungsu akan menyebabkan keluarga kaya
Karakter anak sulung dan anak bungsu yang biasanya berbeda, sanggup menjadi partner yang mahir dalam rumah tangga dalam mewujudkan mitos kaya. Anak sulung terbiasa memanajemen banyak hal, bertanggung jawab dan berdikari dengan anak bungsu yang biasanya gelagapan mengatur sesuatu, alasannya terbiasa diatur kakak-kakaknya alias terima jadi sanggup menjadi tim kerja sama yang saling melengkapi.

Anak sulung berjiwa pekerja keras, tak lelah mencari uang, anak bungsu suka menabung, tak gemar foya-foya, kebayang kan kalau anak bungsu dan anak sulung jadi pasangan. Setahun aja mungkin bakal punya rumah dan kebutuhan investasinya terpenuhi semua.

Untuk mewujudkan menjadi pasangan yang kaya, dengan mendelegasikan administrasi keuangan kepada pasangan yang bungsu, yang tak gemar foya-foya dan rajin menabung dan pasangan yang sulung silakan bekerja dengan keras.

Pengelolaan keuangan sesuai kebutuhan sanggup memakai teladan 10 20 30 40 (persentase dari pendapatan), dengan urutan sosial, cicilan utang, saving dan perlindungan serta biaya hidup.

Baru tahu kan? Ternyata ada ya mitos ibarat itu yang sanggup juga diwujudkan menjadi kenyataan. Yang niscaya sih untuk sanggup menabung dan berinvestasi anda harus sanggup mengelola keuangan dengan baik dan benar.


Ke mana anda sanggup belajarnya? Ikuti workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Di Jakarta dibuka workshop sehari wacana bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari wacana Reksadana.

Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda sanggup berguru wacana perencanaan keuangan komplit, bahkan sanggup jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional sanggup ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya sanggup dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket).

Mumpung bulannya pesta demokrasi, tanyakan juga adanya DISKON PESTA DEMOKRASI hanya di bulan April ini saja. Anda sanggup diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.

Dalam goresan pena berikut kita akan bahas apa lagi yang selama ini menjadi mitos tapi ternyata sanggup diwujudkan menjadi kenyataan.


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.

Sumber detik.com

Belum ada Komentar untuk "5 Mitos Keuangan Yang Absurd Tapi Kasatmata (1)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel