Ingin Membuka Bisnis Ritel? Perhatikan Beberapa Hal Berikut!
10:10:00 AM
Tambah Komentar
Ingin Membuka Bisnis Ritel? Perhatikan Beberapa Hal Berikut! – Bisnis ritel yaitu bisnis dengan prosedural produk yang sangat mudah, kalian sanggup menjual apa saja yang kalian suka secara ecer. Hanya saja, laris atau tidak, keuntungan atau tidak? Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor.
Di bisnis ritel, berdasarkan yang saya amati, faktor kelengkapan dan beragamnya produk tidak menjamin toko retail sanggup ramai dikunjungi pelanggan. Sebagai bukti, di tahun 2017 ini saja banyak vendor ritel yang menggulung department store nya, sebut saja 7-eleven, Matahari, Lotus, Debenhams yang secara hampir bersamaan menutup department store nya di beberapa kota di indonesia.
Pertanyaan besar tentu muncul, ada apa dengan mereka? Kenapa mereka tetapkan untuk menutup cabang? Kalau persoalan keberagaman produk, lokasi, ataupun promosi, saya yakin mereka tidak kalah dengan para pesaing, kemudian apa?
Sangat menarik membahas hal ini, bila kau googling bahkan banyak hebat ekonomi makro yang ikut angkat bicara terkait gosip tutupnya beberapa ritel besar. Saya sependapat dengan mereka, dan hanya ingin menambahkan sedikit poin-poin supaya kalian yang ingin membuka bisnis ritel menerima banyak pandangan. Berikut pandangan saya:
Sebelumnya, baca juga: Belajar dari Kesusksesan Waroeng Spesial Sambal SS dalam menjalankan bisnis kuliner.
Insting Baru Dalam Berbelanja: Praktis dan Efektif
Tak terasa, kini sudah memasuki tahun 2018 (ketika artikel ini dibuat), semakin usang insan hidup di dunia ini tentu semakin berubah juga kebiasaan dan gaya hidup mereka. Perubahan hidup ini terasa sangat cepat, saya masih ingat di tahun 2000an saja, main di mall itu sudah luar biasa sekali. Tapi kini, main di mall terasa sangat mainstream, bahkan dipandang sebagai acara yang melelahkan dengan rasa puas yang minim.
Di jaman sekarang, gaya hidup mereka sudah berubah, kini semuanya didasarkan pada kemudahan, cepat, efektif, dan tidak merepotkan. Perubahan ini tentu berdampak juga pada cara mereka berbelanja, insting mereka akan menentukan bagaimana berbelanja dengan cara yang instan. Dan ya, solusinya yaitu dengan memanfaatkan internet untuk berbelanja.
Di internet ini, berbelanja apa saja bisa, tinggal klik dan klik maka barang yang diinginkan akan segera mereka dapatkan tanpa harus jalan di mall yang melelahkan, tanpa antri yang panjang, berdesakan, dan sebagainya. Pada akhirnya, toko ritel konvensional akan kalah. Walaupun memang, dan saya juga yakin kalau bisnis ritel konvensional tidak akan mati sepenuhnya, alasannya yaitu akan selalu ada kebutuhan-kebutuhan yang mendesak dan perlu disegerakan. Tapi yang jelas, bisnis ritel konvensional saya yakin akan berkurang digeser oleh toko-toko online.
Advertisement
Nah, bila kau ada niatan ingin membuka bisnis ritel, perhatikanlah faktor yang satu ini. Saran saya, jangan mau ketinggalan tren kebanyakan masyarakat yang bertahap mulai beralih berbelanja secara online, tidak ada salahnya kau juga mempersiapkan supaya bisnis ritel kau juga sanggup dipesan secara online.
Bergantinya Prioritas Dalam Membelanjakan Uang
Hal kedua yang perlu kau perhatikan yaitu wacana perubahan masyarakat dalam membelanjakan uang mereka. Kini tren sudah sangat berubah, bertahap kebutuhan mereka juga mulai berubah, terutama untuk kebutuhan sekunder dan tersier.
Bisa kau perhatikan di lingkungan kau sendiri, kini membelanjakan uang lebih lebih banyak didominasi untuk hal yang berbau pribadi, contohnya lebih banyak untuk paket data, gems aplikasi, dan ada pula yang lebih banyak dipakai untuk berwisata. Memang, bukan berarti mereka tidak lagi berbelanja di toko ritel, hanya saja intensitasnya jauh lebih berkurang ketimbang beberapa tahun yang lalu, dimana smartphone belum secanggih sekarang.
Ritel Jadul yang Membosankan (uppsss)
Terakhir, ini mungkin lebih ke perasaan di mana kebosanan sudah memuncak. Coba bayangkan dikala kau berbelanja di toko ritel, jalan, mencari, pelayanannya tidak ramah, suasana penuh sesak, bangunan panas, pilihannya Cuma sedikit, dan sebagainya. Ini tentu akan terasa capek, capek, dan capek. Bertahun-tahun kita melaksanakan ini, lama-lama tentu akan jenuh juga.
Dan bila kita bandingkan dengan kehadiran toko online misalnya, terperinci jauh berbeda, baik dari segi efektivitas dan efisiensinya. Kaprikornus kalau banyak toko ritel yang tutup, saya kira sudah masuk akal bila tidak ada inovasi-inovasi baru.
Apakah toko ritel yang tutup ini memang tidak melaksanakan inovasi? Tidak sepenuhnya iya, alasannya yaitu ada beberapa toko ritel yang sesungguhnya sudah mulai melaksanakan penemuan gres mulai dari membuka toko online, perbaikan infrastruktur, mulai ada pilihannya, dan lain-lain. Hanya saja, mereka tetap menentukan untuk menutup salah satu gerai guna restrukturisasi taktik bisnis yang diperlukan.
Selanjutnya, baca juga: Cara mencari supplier/pemasok tangan pertama.
----
Oke, mungkin hanya itu saja yang sanggup saya bagi kepada kalian semuanya. Semoga sedikit informasi diatas sanggup menjadi materi pertimbangan rekan-rekan bila ingin membuka bisnis toko ritel atau semacamnya. Sampai jumpa dan salam sukses! Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya teman-teman, thanks.
Di bisnis ritel, berdasarkan yang saya amati, faktor kelengkapan dan beragamnya produk tidak menjamin toko retail sanggup ramai dikunjungi pelanggan. Sebagai bukti, di tahun 2017 ini saja banyak vendor ritel yang menggulung department store nya, sebut saja 7-eleven, Matahari, Lotus, Debenhams yang secara hampir bersamaan menutup department store nya di beberapa kota di indonesia.
Pertanyaan besar tentu muncul, ada apa dengan mereka? Kenapa mereka tetapkan untuk menutup cabang? Kalau persoalan keberagaman produk, lokasi, ataupun promosi, saya yakin mereka tidak kalah dengan para pesaing, kemudian apa?
Sangat menarik membahas hal ini, bila kau googling bahkan banyak hebat ekonomi makro yang ikut angkat bicara terkait gosip tutupnya beberapa ritel besar. Saya sependapat dengan mereka, dan hanya ingin menambahkan sedikit poin-poin supaya kalian yang ingin membuka bisnis ritel menerima banyak pandangan. Berikut pandangan saya:
Sebelumnya, baca juga: Belajar dari Kesusksesan Waroeng Spesial Sambal SS dalam menjalankan bisnis kuliner.
Insting Baru Dalam Berbelanja: Praktis dan Efektif
Tak terasa, kini sudah memasuki tahun 2018 (ketika artikel ini dibuat), semakin usang insan hidup di dunia ini tentu semakin berubah juga kebiasaan dan gaya hidup mereka. Perubahan hidup ini terasa sangat cepat, saya masih ingat di tahun 2000an saja, main di mall itu sudah luar biasa sekali. Tapi kini, main di mall terasa sangat mainstream, bahkan dipandang sebagai acara yang melelahkan dengan rasa puas yang minim.
Di jaman sekarang, gaya hidup mereka sudah berubah, kini semuanya didasarkan pada kemudahan, cepat, efektif, dan tidak merepotkan. Perubahan ini tentu berdampak juga pada cara mereka berbelanja, insting mereka akan menentukan bagaimana berbelanja dengan cara yang instan. Dan ya, solusinya yaitu dengan memanfaatkan internet untuk berbelanja.
Di internet ini, berbelanja apa saja bisa, tinggal klik dan klik maka barang yang diinginkan akan segera mereka dapatkan tanpa harus jalan di mall yang melelahkan, tanpa antri yang panjang, berdesakan, dan sebagainya. Pada akhirnya, toko ritel konvensional akan kalah. Walaupun memang, dan saya juga yakin kalau bisnis ritel konvensional tidak akan mati sepenuhnya, alasannya yaitu akan selalu ada kebutuhan-kebutuhan yang mendesak dan perlu disegerakan. Tapi yang jelas, bisnis ritel konvensional saya yakin akan berkurang digeser oleh toko-toko online.
Nah, bila kau ada niatan ingin membuka bisnis ritel, perhatikanlah faktor yang satu ini. Saran saya, jangan mau ketinggalan tren kebanyakan masyarakat yang bertahap mulai beralih berbelanja secara online, tidak ada salahnya kau juga mempersiapkan supaya bisnis ritel kau juga sanggup dipesan secara online.
Bergantinya Prioritas Dalam Membelanjakan Uang
Hal kedua yang perlu kau perhatikan yaitu wacana perubahan masyarakat dalam membelanjakan uang mereka. Kini tren sudah sangat berubah, bertahap kebutuhan mereka juga mulai berubah, terutama untuk kebutuhan sekunder dan tersier.
Bisa kau perhatikan di lingkungan kau sendiri, kini membelanjakan uang lebih lebih banyak didominasi untuk hal yang berbau pribadi, contohnya lebih banyak untuk paket data, gems aplikasi, dan ada pula yang lebih banyak dipakai untuk berwisata. Memang, bukan berarti mereka tidak lagi berbelanja di toko ritel, hanya saja intensitasnya jauh lebih berkurang ketimbang beberapa tahun yang lalu, dimana smartphone belum secanggih sekarang.
Ritel Jadul yang Membosankan (uppsss)
Terakhir, ini mungkin lebih ke perasaan di mana kebosanan sudah memuncak. Coba bayangkan dikala kau berbelanja di toko ritel, jalan, mencari, pelayanannya tidak ramah, suasana penuh sesak, bangunan panas, pilihannya Cuma sedikit, dan sebagainya. Ini tentu akan terasa capek, capek, dan capek. Bertahun-tahun kita melaksanakan ini, lama-lama tentu akan jenuh juga.
Dan bila kita bandingkan dengan kehadiran toko online misalnya, terperinci jauh berbeda, baik dari segi efektivitas dan efisiensinya. Kaprikornus kalau banyak toko ritel yang tutup, saya kira sudah masuk akal bila tidak ada inovasi-inovasi baru.
Apakah toko ritel yang tutup ini memang tidak melaksanakan inovasi? Tidak sepenuhnya iya, alasannya yaitu ada beberapa toko ritel yang sesungguhnya sudah mulai melaksanakan penemuan gres mulai dari membuka toko online, perbaikan infrastruktur, mulai ada pilihannya, dan lain-lain. Hanya saja, mereka tetap menentukan untuk menutup salah satu gerai guna restrukturisasi taktik bisnis yang diperlukan.
Selanjutnya, baca juga: Cara mencari supplier/pemasok tangan pertama.
----
Oke, mungkin hanya itu saja yang sanggup saya bagi kepada kalian semuanya. Semoga sedikit informasi diatas sanggup menjadi materi pertimbangan rekan-rekan bila ingin membuka bisnis toko ritel atau semacamnya. Sampai jumpa dan salam sukses! Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya teman-teman, thanks.
Belum ada Komentar untuk "Ingin Membuka Bisnis Ritel? Perhatikan Beberapa Hal Berikut!"
Posting Komentar